Modul 3.1.a.6 Refleksi Terbimbing - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

                                                    Modul  3.1.a.6 Refleksi Terbimbing -

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Oleh CGP Angkatan 2

SURYANI SUSWITA S.Pd

  1. link download disini

Tujuan Pembelajaran Khusus:  

CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.

Pertanyaan pemantik untuk sesi pembelajaran ini:

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.

Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.

~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Sebagai  Panduan Refleksi Terbimbing

Pada hari dan waktu yang ditentukan, Anda akan melakukan refleksi dari perjalanan belajar Anda di modul ini. Refleksi dilakukan secara mandiri pada LMS. Fasilitator akan memberikan tanggapan terhadap refleksi masing-masing. Refleksi tersebut meliputi pengetahuan baru, keterampilan baru, wawasan baru, kesadaran baru yang Anda dapatkan dari proses pembelajaran di kelas, latihan membuat keputusan, kegiatan berbagi/sharing, diskusi kelompok, dan lain-lain.



Pertanyaan-pertanyaan berikut merupakan panduan yang digunakan dalam sesi refleksi. 

Dari tujuh pertanyaan yang ada, pilihlah minimal empat pertanyaan sebagai bahan refleksi Anda.

  1. Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

  2. Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan ketiga materi tersebut dalam proses Anda mengambil keputusan dalam situasi dilema etika yang Anda hadapi selama ini.  Anda dapat juga menulis tentang sebuah situasi dilema etika yang dihadapi oleh orang lain serta keputusan yang diambil. Berilah ulasan berdasarkan 3 materi yang telah Anda pelajari di modul ini.

  3. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

  4. Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

  5. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?

  6. Apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan Anda setelah Anda mempelajari modul ini?

  7. Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?

Jawaban Pertanyaan Diatas :

Menjawab 4 Pertanyaan

  1. Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?


Jawaban Pertanyaan :

 Berikut pemahaman saya tentang konsep-konsep yang telah saya pelajari seperti dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Dilema etika adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Bujukan moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah, melakukan hal yang salah walaupun untuk alas an yang baik tetap saja salah contoh menyontek, berbohong 4 paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yaitu: 


  1. Individu lawan masyarakat (individual vs community) 

Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya. Bisa juga konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain, atau kelompok kecil melawan kelompok besar.  “Individu” di dalam paradigma ini tidak selalu berarti “satu orang”. Ini juga dapat berarti kelompok kecil dalam hubungannya dengan kelompok yang lebih besar. Seperti juga “kelompok” dalam paradigma ini dapat berarti kelompok yang lebih besar lagi. Itu dapat berarti kelompok masyarakat kota yang sesungguhnya, tapi juga bisa berarti kelompok sekolah, sebuah kelompok  keluarga, atau keluarga Anda.

Dilema individu melawan masyarakat adalah bagaimana membuat pilihan antara apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil , dan apa yang benar untuk yang lain, kelompok yang lebih besar. Guru kadang harus membuat pilihan seperti ini di dalam kelas. Bila satu kelompok membutuhkan waktu yang lebih banyak pada sebuah tugas, tapi kelompok yang lain sudah siap untuk ke pelajaran berikutnya, apakah pilihan benar yang harus dibuat? Guru mungkin menghadapi dilema individu lawan kelompok. 

  1. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) 

Dalam paradigma ini ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain.Kadang memang benar untuk memegang peraturan, tapi terkadang membuat pengecualian juga merupakan tindakan yang benar. Pilihan untuk menuruti peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan (atau sama rata). Pilihan untuk membengkokkan peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa kasihan (kebaikan) 

  1. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

 Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika.  Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain. Apakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau kita menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu,  atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya. 

  1. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

 Paradigma ini  paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang. Paradigma ini bisa terjadi di level personal dan permasalahan sehari-hari, atau pada level yang lebih luas, misalnya pada issue-issue dunia secara global, misalnya lingkungan hidup dll. 


3 prinsip pengambilan keputusan yaitu

  1. Berpikir moral berbasis hasil akhir (End based thinking)

Fokus untuk mendapat mencapai kebaikan terbesar untuk jumlah orang terbanyak. Proses berpikir seperti ini berpijak pada aliran Utilitarianism yaitu mengerjakan apa yang dapat menghasilkan kebaikan terbesar untuk jumlah orang terbanyak. 

  1. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

 menentukan keputusan berdasarkan peraturan yang telah dibuat

  1.  Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

 Prinsipnya “Lakukan kepada orang lain seperti yang Anda ingin mereka lakukan kepada Anda." Dengan kepedulian terhadap sesama kita akan menjadi lebih peka dan bersimpati.

Sembilan Langkah Pengujian Pengambilan Kepu

  • Berikut adalah sembilan langkah yang sebaiknya dilakukan sebelum memutuskan sesuatu.

  • Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.

  • Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.

  • Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.

  •  Pengujian benar atau salah:

  •  Uji Legal

  • Uji Regulasi/Standar Profesional

  •  Uji Intuisi

  • Uji Halaman Depan Koran

  • Uji Panutan/Idola

Hal-hal yang menurut saya di luar dugaan adalah keputusan tersebut diambil dari sudut pandang siapa tokoh yang mengambil keputusan dalam permasalahan yang terjadi.

2. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

         Jawaban Pertanyaan: 

Sebelum saya memepalajari modul ini, saya sebagai guru di UPT SD Negeri 060821 yang terhitung sudah 13 tahun mengabdi di sekolah saat ini, belum begitu memahami Langkah runtut dalam upaya penyelesaian masalah. Setelah mempelajari modul ini cakrawala wawasan saya bertambah bahwa dalam setiap pengambilan keputusan tidak boleh otoriter, harus berusaha adil dan bijaksana.

Dalam modul ini, saya juga memaknai 9 langkah yang bisa diterapkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengujian dan pengambilan keputusan. Sembilan langkah pengujian dan pengambilan keputusan tersebut yaitu :

1.  Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.

2.  Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.

3.  Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.

               4.   Pengujian benar atau salah, yang meliputi uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depankoran, uji panutan/idola.

               5.   Pengujian paradigma benar lawan benar

               6.  Melakukan prinsip resolusi

              7.    Investigasi opsi trilema

             8.     Buat keputusan

              9.    Lihat lagi keputusan dan refleksikan

Selain itu, melalui video conference yang saya ikuti (Pematerinya bapak fasilitator dan instruktur) , saya bisa memahami bahwa pengambilan keputusan dalam dilema etika dilakukan dengan menimbang langkah yang paling banyak mengandung nilai kebaikan bersama.

3.Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Jawaban Pertanyaan: 

Dampak mempelajari materi ini bagi saya adalah, tambahan wawasan pola piker dalam menghadapi situasi dilemma etika sekaligus bujukan moral. Perubahan cara pengambilan keputusan yaitu lebih bisa memprediksi efek yang ditimbulkan dalam sebuah keputusan.  sebelum mengambil sebuah keputusan danperlu adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai dasar pengambilan keputusan.  Bedanya dengan sebelum mempelajari modul ini adalah dulu keputusan saya buat kadang hanya berdasarkan feeling saya saja, hanya berdasarkan sudut pandang saya saja, emosi kadang malah lebih dominan dalam pengambilan keputusan saya. 

Setelah mempelajarinya saya mulai paham apa yang saya lakukan dulu kurang tepat, keputusan perlu diambil dalam kesadaran penuh bukan atas dasar emosi. Dalam pengambilan keputusan juga perlu mempertimbangkan berbagai hal yang akan membantu pemecahan masalah. Keputusan yang dibuat diharapkan mampu diterima menguntungkan  kedua belah pihak nantinya.

 4.Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran?

           Jawaban Pertanyaan:

Bagi saya sangat penting. Apalagi masa kerja saya di sekolah tempat saya bekerja saat ini sudah 13 Tahun. Tentunya, dengan mempelajari modul ini saya berharap saya bisa lebih lapang dada, sabar, dewasa dan bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi yang mengandung dilema. Mempelajari materi ini sangat penting bagi saya sebagai seorang individu maupun dalam peran saya sebagai pendidik sekaligus pemimpin pembelajaran. Dalam hubungan dengan individu lain pastinya  selalu dihadapkan dengan berbagai konflik yang mengharuskan kita untuk mengambil sebuah keputusan yang cermat dan tepat.Dan melalui modul ini saya mendapat gambaran yang lebih jelas tentang apa yang harus saya lakukan bila menghadapi sebuah dilema dalam pengambilan keputusan. Sehingga nantinya akan menghasilkan keputusan yang tepat dari hasil pemikiran yang sadar bukan atas dasar emosi sesaat.

Demikianlah hasil  refleksi modull  3.1.a.6 Refleksi Terbimbing -   Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran menurut Pemahaman saya,dansaya mohon maaf karena masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna .Semoga bermanfaat.

Salam Guru Penggerak 

 oleh: Suryani Suswita S,Pd

CGP Kota Medan Angkatan ke 2


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Yang Memerdekakan (Modul 1)