Modul 3.1.a.9. Koneksi Antar Materi

                                Modul 3.1.a.9. Koneksi Antar Materi

0leh Suryani Suswita S.Pd 

UPT SD Negeri 060821

CGP Angkatan Ke 2 Kota Medan


Download link disini

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Jumpa lagi dengan   Saya ,gimana kabarnya Pembaca sehatkan,kali ini saya akan berbagi tulisan terkait tugas Calon Guru Penggerak yaitu Modul 3.1.a.8 Koneksi Antar materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran.

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”.

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best). Bob Talbert

Guru Penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.Tak terasa perjalanan guru penggerak angkatan II ini sudah sampai pada modul 3.1 yaitu pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Sudah begitu banyak materi dan ilmu-ilmu baru yang dipelajari mulai dari modul 1.1 sampai 3.1 ini. Tentunya semua ilmu-ilmu yang sudah didapat tersebut akan sangat berguna dan bermanfaat untuk mewujudkan merdeka belajar.

  • Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

- Ing ngarsa sung tuladha (di depan memberikan teladan)

Seorang pemimpin yang baik adalah seseorang yang memberikan contoh atau teladan untuk muridnya dan rekan sejawatnya di dalam suatu pengambilan keputusan dengan menerapkan pertimbangan-pertimbangan dan bhakan pengujian.

-  Ing madya mangun karsa (Di tengah membangun kemauan)

Keputusan yang tepat dan efektif akan mampu memberikan semangat dan ide kreatif bagi murid atau rekan sejawat untuk berkembang sesuai dengan potensinya dan mengambil keputusan secara tepat dalam berbagai situasi



-  Tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan)

Menerapkan 4 paradikma dan 3 prisip serta 9 langkah di dalam mengambil sebuah keputusan akan membuat guru untuk memberikan dorongan dan dukungan bagi murid maupun rekan sejawat dalam pengambilan sebuah keputusan khususnya di situasai dilemma etika

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?


  • Nilai-nilai kejujuran, kebenaran, tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang guru akan mengarahkan guru untuk menggunakan prinsip berpikir berbasis peraturan (rule-based thingking) dalam pengambilan keputusan.


  • Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Sesi coaching membantu guru untuk memaksimalakan potensi yang dimiliki dan memecahakan permasalahan saat menjadi pemimpin pembelajaran, sehingga disaat menentukan suatu permasalahan dilemma etika seorang guru mampu mengidentifikasi suatu permasalahan dengan tehnik coaching, sehingga mampu menghasilkan keputusan yang tepat dan berpihak pada murid.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

 Pembahasan setudi kasus berdasar kepada peradikma, perinsip, dan 9 langkah dalam pengambilan sebuah keputusan sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih bermakna.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

                 Pengambilan keputusan akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, aman dan nyaman yang di dasarkan pada 4 paradigma yaitu : Individu lawan masyarakat, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, dan jangka pendek lawan jangka Panjang.-       Selanjutnya 3 perinsip resolusi dalam pengambilan keputusan yaitu : Berpikir berbasis hasil akhir, Berpikir berbasis peraturan, dan Berpikir berbasis rasa peduli.    Selanjutnya 9 langkah pengambilan keputusan:

1.    Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan

2.    Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.

3.    Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dalam situasi ini.

4.    Pengujian Benar atau Salah

  • Uji legal- Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut?


  • Uji regulasi- Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut?

  • Uji intuisi-  Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini?

  • Uji Halaman Depan Koran- Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman  depan koran?  Apakah Anda merasa nyaman? Bila Anda tidak merasa nyaman, kemungkinan kasus tersebut bukan kasus dilema etika, namun bujukan moral.

  • -Uji Panutan/Idola- Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

5.    Pengujian Paradigma Benar lawan Benar

6.    Prinsip Pengambilan Keputusan

7.    Investigasi Opsi Trilemma

8.    Buat Keputusan

9.    Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan.

  • Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

 Nilai-nilai kesetiakawanan yang masih kerap kental dalam budaya di lingkungan menimbulkan rasa     kasihan lebih dominan.Rasa terburu-buru dalam pengambilan keputusan

  • Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Guru yang mampu mengambil keputusan secara tepat akan memberikan ruang bagi murid untuk mengoftimalkan potensinya, akan mlenjadi seorang guru yang tauladan bagi muridnya sehingga bisa diimplementasikannya dalam kehidupan.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

    Pemimpin yang mampu mengambil keptusan secara tepat akan memberikan dampak akhir yang baik terhadapa setiap dilemma etika dalam proses pembelajaran sehingga mampu menciptakan well being murid untuk masa depan yang lebih baik.

  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

        Guru harus mampu melakukan pengambilan keputusan secara tepat termasuk dalam menghadirkan pembelajaran yang berpihak pada murid.Melatih kopetensi social emosional seorang guru dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Coaching dapat dijadikan salah satu media pemersatu antara guru dengan murid.

Demikianlah Tulisan  Koneksi Antar Materi ini,saya ucapkan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,Salam Guru  Penggerak .Salam Merdeka Belajar

###   Terima Kasih  ###


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Yang Memerdekakan (Modul 1)